Team Games

Games berkelompok (team games) bisa menjadi salah satu alternatif aktivitas luar ruangan, misalnya dalam acara retreat atau kebaktian padang.  Team games juga menjadi sarana interaksi anak, membantu mengeratkan hubungan antar anak dan mengajarkan kerja sama.

Team Games luar ruangan semacam Amazing Race adalah salah satu yang menjadi favorit.  Jika dikemas dengan baik, team game ini bisa diikuti anak-anak berbagai usia, memberi kesempatan pada anak yang besar untuk memperhatikan dan membantu yang kecil, dan yang kecil bisa belajar dari yang besar dan belajar berpartisipasi di dalam kelompok.  

Untuk team game semacam ini perlu persiapan yang cukup banyak, antara lain bahan-bahan, tugas yang harus dilakukan di tiap pos, peralatan untuk menyelesaikan tugas, kartu-kartu petunjuk, dll.  Di tiap pos juga harus ada seorang guru yang bertugas.  

Berikut ini adalah contoh game plan untuk team game. 

Persiapan

Dulu waktu baru-baru mengajar saya pikir yang namanya persiapan cuma baca bahan, tau kronologis ceritanya, lalu tinggal mengolah untuk menyampaikan dengan bahasa anak-anak.  Memang dulunya persiapan kami lebih banyak ke arah penyampaian. Bagaimana gayanya? Bagaimana nada suaranya supaya menarik?

Setelah mengikuti pelatihan di gereja pusat dan dibimbing oleh seorang guru senior, persiapan kami berubah fokus. Yang dibahas bukan hanya apa yang mau diceritakan, tapi diawali dengan apa yang didapatkan waktu membaca bahan pelajaran.  Jadi sebelum datang ke persiapan GSM sudah harus lebih dulu persiapan di rumah.  Tentu GSM yang akan mengajar wajib persiapan, tapi GSM yang tidak bertugas pun harus ikut persiapan di rumah agar mengerti bahan yang akan dibahas dan bisa memberi masukan pada guru yang bertugas.

Kami juga membiasakan diri persiapan dengan sarana penunjang supaya lebih mengerti isi Firman Tuhan yang akan disampaikan.  Misalnya, kami menggunakan menggunakan Study Bible, Bible Commentaries, dan buku-buku lainnya serta research dari internet.  Kesannya serius banget, tapi sebenarnya ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami sebagai GSM.  Gampangnya, kalau kita sendiri tidak dapat apa-apa dari bahan yang akan kita sampaikan, lantas mau membagikan apa ke anak-anak nanti?

Bagi saya sendiri, persiapan model seperti itu 'memaksa' saya untuk ber-PA pribadi. Saya juga banyak belajar dan diberkati lewat persiapan, baik dari PA pribadi maupun dari masukan teman-teman sesama GSM. Persiapan kami juga jadi seperti PA bersama. Enak kan?

Mari mempersiapkan diri lebih baik, mari bersama-sama belajar di Sekolah Minggu!

Refleksi

Tidak bisa dipungkiri, kadang-kadang guru SM juga mengalami titik jenuh. Apalagi jika jumlah guru terbatas, pelayanan yang padat bisa membuat GSM kelelahan, baik secara fisik maupun psikis.  Pembinaan GSM berkala sangat penting di dalam sekolah minggu.  Bukan hanya untuk penyegaran teknik mengajar, tapi juga untuk refleksi atas apa yang sudah dilakukan selama ini, dan kembali menajamkan visi yang mungkin mulai tumpul tergerus berbagai aktivitas pelayanan.

Di bawah ini adalah bahan refleksi yang kami gunakan di SM kami beberapa tahun yang lalu dalam acara mini retreat GSM. Semoga bermanfaat!

Bahan Pembinaan GSM

Retreat Sekolah Minggu (3)

Retreat juga jadi kesempatan yang baik untuk mengajar anak-anak tentang saat teduh.  Biasanya kami memisahkan saat teduh anak-anak dengan dewasa agar anak tidak hanya jadi pendengar.  Guru SM bergantian memimpin saat teduh sekaligus membagikan pentingnya saat teduh dan apa yang dilakukan dalam bersaat teduh. Harapannya, sepulang dari retreat anak-anak akan bisa mulai/kembali bersaat teduh secara teratur.

Berikut adalah contoh bahan saat teduh retreat

Bahan Saat Teduh Retreat 1

Bahan Saat Teduh Retreat 2


Retreat Sekolah Minggu (2)

Ketika kami mengadakan retreat, bentuk sesi-sesi di dalamnya sebenarnya hampir sama dengan bentuk kebaktian sekolah minggu setiap hari minggu.  Ada pujian, doa, firman, dan aktivitas.  Bedanya, sesi di dalam retreat tidak selalu harus diadakan di dalam ruangan.  Di pagi dan siang hari, kami sebisa mungkin memanfaatkan ruang terbuka dengan mengadakan  sesi di luar ruangan.  Kadang sambil berjalan-jalan menikmati ciptaan Tuhan. Perubahan dari rutinitas seperti ini sangat menyenangkan baik untuk anak-anak SM maupun guru-gurunya.

Dari bentuk sesinya sendiri, di dalam retreat biasanya kami lebih banyak berdiskusi, aplikasi, dan games yang berhubungan dengan cerita. 

Berikut adalah contoh bahan retrat  SM:



Retreat Sekolah Minggu (1)

Sekolah Minggu bisa mengadakan retreat sendiri, atau berbarengan dengan retreat umum. Kalau diadakan terpisah, tentu semua sesi dirancang untuk konsumsi anak-anak.  Tetapi jika diadakan bersamaan, perlu dipikirkan beberapa sesi yang bisa diikuti oleh semua peserta, baik anak-anak maupun orang dewasa, baik dari segi materi, bentuk, maupun durasi.  Tujuannya agar selama masa retreat anak dan orang tua tidak melulu terpisah, tapi tetap ada waktu ber-retreat bersama.

Berikut adalah contoh susunan acara retreat gabungan.







Panggung Boneka Anak yang Hilang

Sekolah Minggu kami mengadakan Panggung Boneka Anak yang Hilang sebagai bagian dari program penginjilan gereja.  Tidak hanya anak-anak, orang tua dan kakak-kakak yang sudah besar juga ikut menikmati firman Tuhan dalam panggung boneka ini.

Sebelumnya hari-h kami merekam suara dan lagu-lagu yang menjadi background songs panggung boneka. Tujuannya agar pada saat 'tampil' nanti dialog terdengar lebih jelas dan para puppet masters alias teman-teman yang memainkan boneka bisa berkonsentrasi menggerakan boneka.

Berikut ini naskah Panggung Boneka Anak yang Hilang, silakan digunakan untuk kemuliaan Tuhan!